Wednesday, June 27, 2012

Susu, Salah Satu Bahan Bakar dalam Pertumbuhan Anak


Manusia membutuhkan berbagai macam komponen gizi dan non gizi dalam memenuhi kebutuhan hidupnya akan pangan. Komponen gizi yang dimaksud antara lain karbohidrat, lemak dan protein. Sementara komponen non gizi contohnya adalah zat fitokimia seperti isoflavon. Kandungan komponen gizi dalam produk pangan yang dikonsumsi harus seimbang dan tentu mencukupi kebutuhan terutama bagi anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan. Pangan yang baik juga memiliki karakter tidak berbahaya bagi orang yang mengkonsumsi. Bahaya disini bisa karena adanya kontaminasi mikroorganisme atau mungkin penggunaan bahan tambahan pangan yang tidak sesuai dengan aturan. Dalam industri pangan biasanya terdapat suatu quality control dan quality assurance yang memantau produk pangan yang dihasilkan aman.

Selain masalah kandungan gizi dan keamanan produk pangan, perlu diperhatikan pula kehalalannya. Pangan yang baik adalah yang halalan toyiban, artinya selain bergizi dan aman juga secara agama memakan produk pangan yang halal dapat memberikan ketenangan bagi orang yang mengonsumsi. Produk pangan yang paling banyak dikhawatirkan kehalalannya adalah produk hewani serta produk olahan yang mungkin menggunakan bahan atau alat yang memiliki resiko tidak halal. Halal disini tidak hanya meliputi bahan apa yang dikonsumsi namun juga mempertimbangkan aspek cara memperoleh dan mengolahnya. Beruntung sekarang sudah banyak terdapat aturan dalam label pangan di Indonesia dimana keamanan produk pangan diatur oleh BPOM sedangkan hal yang berhubungan dengan halal diatur oleh LPPOM. Halal menjadi salah satu parameter mutu pangan yang akhir-akhir ini sedang booming. Malaysia bahkan berencana untuk menjadi pusat halal dunia.


Salah satu produk pangan hewani yang penting adalah susu. Susu biasanya diperoleh dari hewan yang sedang dalam masa laktasi atau menyusui. Susu tidak hanya dikonsumsi oleh bayi, susu dapat dikonsumsi pada umur kapan saja. Untuk manusia sendiri tentu yang paling baik adalah ASI karena memang secara susunan DNA yang terkandung sama dengan yang dibutuhkan. Namun tentu saja itu tidak bisa diaplikasikan secara penuh, salah satu alternatifnya adalah sengan susu dari hewan menyusui lainnya. Hewan menyusui yang paling banyak diambil susunya adalah sapi meskipun sebenarnya susu dari hewan yang lain juga tak kalah nilai gizinya.

Setelah masa melahirkan sebenarnya susu mengandung colustrum yang memiliki kapasitas imun yang sangat tinggi. Oleh karena itu sebaiknya setelah melahirkan berikan ASI untuk bayi. Selain itu memberikan susu ibu terlebih dahulu dibandingkan produk olahan susu hewani lain  dapat membentuk suatu hubungan psikologis antara ibu dan anak. Bahkan dalam susu sapi sekalipun biasanya selama tiga hari masa laktasi awal akan diberikan kepada anak sapi. Hal ini untuk membentuk sistem imun anak sapi. Jadi jangan rebutan minum colustrum sapi ya, anak sapi juga butuh itu soalnya. Namun banyak juga produk colustrum sapi yang dijual di pasaran namun tentu saja harganya sangat tinggi.

Seperti sudah dijelaskan, susu yang paling baik untuk manusia tentu adalah ASI. Pemberian ASI disarankan sampai usia bayi mencapai 2 tahun, dan selanjutnya dengan makanan biasa dan mungkin dengan ganti susu sapi untuk memenuhi kebutuhan gizinya yang juga semakin meningkat. Sekarang sudah biasa ibu-ibu yang mungkin terpaksa harus meninggalkan bayi mereka di rumah tidak dapat memberikan asupan ASI secara langsung. Penggunaan stok ASI dalam botol dapat memberikan kemungkinan konsumsi susu formula pada bayi. Tentu dalam rangka pembuatan stok ASI ini perlu diperhatikan kemungkinan basi akibat mikroorganisme. Penyimpanan dalam wadah yang bersih di refrigerator bisa menjadi salah satu cara untuk mengawetkan ASI.

Namun kadang ibu memiliki suatu kendala yaitu air susu yang tidak keluar. Di Indonesia memang jarang sekali dengan pemberian susu oleh ibu susuan, sehingga pemberian susu formula menjadi salah satu alternatif untuk tetap memberikan gizi yang baik bagi bayi. Susu formula sendiri tidak hanya untuk bayi tapi juga untuk anak-anak bahkan orang dewasa. Perlu diperhatikan dalam pemberian susu formula bagi anak, biasanya industri susu memberikan batasan umur untuk setiap produk. Hal ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan gizi sesuai dengan umur anak. Susu formula biasanya terbuat dari susu sapi meskipun banyak pula produk susu dari hewan menyusui lainnya. Susu formula biasanya diolah di industri dengan menambahkan beberapa bahan lain seperti mineral dan vitamin komplek untuk melengkapi kebutuhan akan zat gizi. Selain itu juga ditambahkan bahan tambahan pangan untuk memberikan sifat fisik susu yang baik, misal lesitin untuk mendapatkan susu yang mudah larut dalam air.

Jika dilihat sekilas, susu sapi misalnya merupakan salah satu bahan pangan yang sehat dan halal. Tapi tunggu dulu. Susu juga mengandung resiko untuk tidak halal. Susu sapi bisa jadi tidak halal jika dalam proses pemerahannya dilakukan dengan menyakiti induk sapi. Selain itu mungkin bahan tambahan yang digunakan oleh industri susu juga harus halal, artinya tidak memasukkan bahan yang haram dan dilarang. Pada proses pengolahannya pun juga harus dalam lini produksi yang memang untuk membuat produk halal, hal ini untuk menghindari kemungkinan kontaminasi dengan bahan yang tidak halal.

Halal yang saya maksud disini jangan justru menjadi suatu hal yang menakutkan. Kadang orang jadi berpikir jangan-jangan produk yang dikonsumsi tidak halal. Industri pangan biasanya mendaftarkan produknya ke BPOM untuk keamanan pangannya dan LPPOM untuk sertifikasi halalnya. Sebelum sampai berhak mengklaim produk mereka aman dan halal, dilakukan terlebih dahulu audit dimana dikumpulkan berkas-berkas mengenai proses produksi yang dilakukan. Jangan skeptis juga 'jangan-jangan yang tidak ada label halalnya berarti tidak halal'. Proses pemberian label halal ini biasanya masih didominasi oleh industri besar sebagai upaya memperoleh kepercayaan pelanggan. Kalau nada sekalian ke warteg sih Anda tak perlu menginterogasi apakah produk nasi campur terong balado mereka halal atau tidak.
susu kedelai

Beda kasus kalau anak tidak dapat konsumsi susu sapi atau dikenal dengan istilah lactose intolerance yaitu kondisi dimana sistemm pencernaan tidak memiliki enzim laktase yang dapat memecah laktosa menjadi glukosa. Alternatif yang paling banyak dilakukan adalah dengan mengganti susu sapi dengan susu kedelai. Protein susu kedelai hampir sama dengan susu sapi. Selain itu susu kedelai juga mengandung isoflavon yang baik untuk sistem imun.

Sedikit tambahan informasi untuk para ibu, untuk bayi sebaiknya tidak diberikan susu kental manis apalagi kadang masih ditambahkan gula. Sel-sel indera perasa bayi masih sensitif untuk merasakan rasa tertentu dalam konsentrasi keci. Lidah yang terbisa dengan konsentrasi rasa yang tinggi akan mengalami ketumpulan indera, artinya ia hanya bisa merasakan suatu makanan yang memiliki konsentraasi rasa misal manis atau asin yang tinggi. Hal ini tentu tidak baik untuk anak-anak. Sudah banyak inovasi yang industri pangan untuk mengolah susu terutama susu bubuk. Pilih produk susu yang memang sesuai.

Demikian sedikit ulasan saya tentang susu. Untuk lebih banyak artikel mengenai Susu Inovasi Yang Sehat dan Halal Untuk Pertumbuhan Anak mungkin bisa mengunjungi blog yang satu ini. Terima kasih atas kunjungannya, ^^

4 comments:

  1. Tulisannya tidak sia2, jadi pemenang. Selamat ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. alhamdulillah ^^, yang penting mah semoga ada manfaat yang bisa diambil.amien

      Delete
  2. mampir gan, untuk menyimak, tks

    ReplyDelete
    Replies
    1. monggo, boleh juga lihat2 artikel lain. heheh, promosi:D

      Delete

any comment?